Di zaman sekolah dulu, ada kalanya
tertawa terbahak-bahak atau terkikih akan menarik perhatian si dia kepada Anda.
Tetapi taktik semacam itu sudah tak lagi berguna. Di dunia nyata seperti
sekarang, menurut Amy Socco, pemilik klub malam Bungalow 8 dan Lot 61 di New
York, wanita menarik adalah yang bisa memancarkan kepercayaan diri, kontrol,
kalem, tetapi penuh intrik seksi. Karena itu, jangan terlalu serius saat
mencoba berkenalan dengan seorang pria. Berbicara dengan pria menarik
seharusnya menjadi hal yang menyenangkan, bukan? Berikut tips yang ia bagi
untuk Anda:
* Kontak mata
Amy biasanya melakukan kontak mata sebelum mengajak orang yang belum ia kenal untuk berbincang. Ini akan membuat si dia tahu bahwa Anda tertarik untuk bicara dengannya. Jika ia memalingkan wajahnya, tunggu sejenak, dan coba lagi (siapa tahu ia hanya sedang teralihkan). Jika ia membalas tatap Anda, lihat matanya dan tersenyumlah.
Amy biasanya melakukan kontak mata sebelum mengajak orang yang belum ia kenal untuk berbincang. Ini akan membuat si dia tahu bahwa Anda tertarik untuk bicara dengannya. Jika ia memalingkan wajahnya, tunggu sejenak, dan coba lagi (siapa tahu ia hanya sedang teralihkan). Jika ia membalas tatap Anda, lihat matanya dan tersenyumlah.
* Jangan terburu-buru
Di saat ini, Anda sudah bisa mendekati dirinya, coba ucapkan “hai” dengan suara sedikit tipis, agar ia mencondongkan tubuh ke arah Anda. Di poin ini, Anda akan lebih yakin ia memang tertarik untuk berkenalan juga dengan Anda. Jika sudah berbalas tatap tetapi ia masih sibuk dengan teman-temannya, Anda bisa menunggu hingga ia sendiri atau bertanya apa yang ia makan, mengomentari sepatu atau bajunya yang bagus.
Di saat ini, Anda sudah bisa mendekati dirinya, coba ucapkan “hai” dengan suara sedikit tipis, agar ia mencondongkan tubuh ke arah Anda. Di poin ini, Anda akan lebih yakin ia memang tertarik untuk berkenalan juga dengan Anda. Jika sudah berbalas tatap tetapi ia masih sibuk dengan teman-temannya, Anda bisa menunggu hingga ia sendiri atau bertanya apa yang ia makan, mengomentari sepatu atau bajunya yang bagus.
* Mencari hubungan
Supaya percakapan bisa terus berjalan, carilah kesamaan antara Anda dan dia. Misal, teman yang sama, mungkin si pemilik acara atau tempat kerja, film kesukaan, atau hal lainnya. Saat berbicara dengannya, hindari mengibaskan rambut, gerakan tangan yang heboh, menggigiti kuku, atau gerakan-gerakan gugup lainnya. Jaga nada suara Anda tetap stabil, pegang gelas dengan tenang, dan sesekali sentuh pelan lengan atasnya.
Supaya percakapan bisa terus berjalan, carilah kesamaan antara Anda dan dia. Misal, teman yang sama, mungkin si pemilik acara atau tempat kerja, film kesukaan, atau hal lainnya. Saat berbicara dengannya, hindari mengibaskan rambut, gerakan tangan yang heboh, menggigiti kuku, atau gerakan-gerakan gugup lainnya. Jaga nada suara Anda tetap stabil, pegang gelas dengan tenang, dan sesekali sentuh pelan lengan atasnya.
* Hadapi pengalih perhatian
Jika Anda berbincang dengan pria yang menarik, kemungkinan besar akan ada orang lain yang berusaha menarik perhatiannya. Jika wanita lain mengganggu Anda, coba kenalkan diri Anda padanya, tetapi jangan terlalu berlebihan dan membuat dia merasa jadi bagian perbincangan Anda. Tetapi jika teman Anda menarik Anda, ikuti. Anda sudah memberikan impresi bahwa Anda tertarik, jika ia juga tertarik, ia akan mencoba mencari Anda nantinya.
Jika Anda berbincang dengan pria yang menarik, kemungkinan besar akan ada orang lain yang berusaha menarik perhatiannya. Jika wanita lain mengganggu Anda, coba kenalkan diri Anda padanya, tetapi jangan terlalu berlebihan dan membuat dia merasa jadi bagian perbincangan Anda. Tetapi jika teman Anda menarik Anda, ikuti. Anda sudah memberikan impresi bahwa Anda tertarik, jika ia juga tertarik, ia akan mencoba mencari Anda nantinya.
* Selesaikan
Selama Anda dan dia menikmati perbincangan, tak perlu menetapkan batasan waktu. Tetapi, lebih baik menyelesaikan dengan cepat ketimbang terlambat. Jika matanya sudah mulai “berjalan-jalan” dan tidak berfokus pada Anda, bisa jadi sudah waktunya untuk permisi. Cukup katakan perpisahan, seperti, “Senang bisa kenalan, saya permisi dulu,” lalu carilah teman Anda di ujung ruangan lain.
Selama Anda dan dia menikmati perbincangan, tak perlu menetapkan batasan waktu. Tetapi, lebih baik menyelesaikan dengan cepat ketimbang terlambat. Jika matanya sudah mulai “berjalan-jalan” dan tidak berfokus pada Anda, bisa jadi sudah waktunya untuk permisi. Cukup katakan perpisahan, seperti, “Senang bisa kenalan, saya permisi dulu,” lalu carilah teman Anda di ujung ruangan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar