"Aku
cinta kamu," katanya suatu hari, tetapi sekarang timbul pertanyaan dalam
benak Anda ketika ia pergi meninggalkan Anda. Karena baru saja petir menyambar
hati dan meretakkannya. Kali ini ia bilang, "maaf, sebenarnya aku cuma
pura-pura aja..."
Sungguh cinta itu tak selalu manis
ceritanya. Bahkan, kisah pahit dan memilukan seringkali dirasakan oleh sebagian
besar wanita. Yang diherankan adalah, kenapa ada orang yang pura-pura mencintai
seseorang ya?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan
orang berpura-pura mencintai orang lain, berpacaran, bahkan sampai menikah.
Gengsi
Gengsi adalah alasan utama yang
membuat seseorang berpura-pura mencintai orang lain. Ia merasa gengsi karena di
usianya yang menginjak kesekian, ia belum punya kekasih. Dan tak kunjung
menemukan sosok yang sesuai dan cocok. Alhasil, biasanya ia akan asal tabrak
dan memilih secara acak orang yang sering ditemui dan dianggapnya paling dekat.
Hasilnya? yah hubungan yang dijalani
seringkali palsu, demikian pula dengan perhatian yang ditunjukkannya di depan
orang-orang demi menutupi gengsinya.
Ada yang berhasil mempertahankan
hubungan tersebut, tetapi sebagian besar malah berakhir dengan perceraian
karena tidak lagi cocok satu sama lain.
Takut umur
Umur berapa sih seseorang itu
baiknya menikah? Tak ada yang bisa menjawab dengan pasti karena sebenarnya siap
tidaknya seseorang menikah itu bukan ditentukan oleh usia. Adalah kedewasaan
dan kesiapan secara fisik dan mental yang mendorong seseorang mengatakan SIAP
MENIKAH.
Namun, mirisnya karena takut umur,
banyak yang kejar nikah sebelum usia 30 tahun. Berpura-pura dan membohongi hati
telah menemukan cinta sejati, padahal 2-3 tahun lagi merasa jenuh dan bosan
pada pasangan.
Karena kasihan
Ada pula orang yang tak tega melihat
seseorang yang selalu menghujaninya dengan perhatian dan kasih sayang, akhirnya
ia jatuh iba dan berkata, "aku juga mencintaimu." Padahal jauh di
dalam lubuk hati, kalimat itu hanya diucapkan karena kasihan saja.
Beberapa di antaranya berhasil
menjalani hubungan dan menemukan hal yang membuatnya cocok, tetapi tak jarang
yang merasa terbeban dan pada akhirnya menyalahkan diri sendiri.
Mengejar materi
Tak hanya di film saja orang
pura-pura cinta karena materi. Hal ini tampaknya sudah bukan hal yang langka,
karena banyak orang yang menginginkan hidup bahagia dan mendasarkan kebahagiaan
dengan uang.
Akhirnya, mereka akan mencari
pasangan yang bisa mencukupi kebutuhan materinya, dan berpura-pura mencintai
demi hidup enak. Siapa sih yang tak ingin hidup bergelimang harta? Memang benar
uang menjadi hal yang membantu Anda meraih beberapa hal yang Anda inginkan,
tetapi kenyamanan dan kebahagiaan rohani tidak mudah terpenuhi hanya dengan
materi saja lho.
Persaingan
Tak mau kalah saing dan dibilang
pecundang, ada juga orang yang berpura-pura mencintai seseorang. Tanpa sadar,
hal ini dilakukannya karena ingin dirinya tetap menjadi nomor satu.
Pada akhirnya bukan orang lain saja
yang menjadi korban. Dirinya sebenarnya juga menjadi korban karena terus
menerus tertekan dan berusaha menjadi nomor satu.
Perlu ditanyakan lagi pada diri dan
hati kecil Anda, sebenarnya apa untungnya sih pura-pura cinta dan membohongi
hati nurani? Jika memang Anda belum merasa klik dan nyaman, tunda sajalah
sampai Anda menemukan tambatan hati demi kebahagiaan hari tua nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar