Menurut sebuah penelitian yang
dilakukan baru-baru ini, kucing-kucing yang hidup di alam liar ataupun kucing
peliharaan yang dibiarkan berkeliaran telah membunuh sekitar 1,4 milyar dari
3,7 milyar burung di daratan Amerika Serikat setiap tahunnya. Hasil penelitian
ini pun semakin memanaskan perdebatan antara pecinta kucing dan penyelamat
lingkungan.
Perkiraan tersebut jauh lebih tinggi
dari ribuan juta burung mati tiap tahunnya yang sebelumnya dikambinghitamkan
kepada kucing. Penelitian tersebut juga mengatakan kalau dari 6,9 milyar hingga
sekitar 20,7 milyar mamalia seperti tikus, kelinci, pengerat serta yang lainnya
juga telah dibunuh oleh kucing. Laporan ini diterbitkan pada Selasa kemarin
(29/01/2013) di Nature Communications.
"Saya sangat terkejut."
ungkap ornithologist Peter Marra dari Smithsonian's Conservation Biology
Institute. Dia dan temannya yang juga berasal dari Smithsonian Scott
Loss, serta ahli biologi dari U.S. Fish and Wildlife Service Tom Will
adalah yang melakukan penelitian ini.
Ini adalah bagian dari tiga tahun
kerja Fish and Wildlife Service untuk memperkirakan berapa jumlah burung yang
mati akibat predator, racun, dan kecelakaan. Dan menurut laporan American
Bird Conservancy sekitar sepertiga dari 800 spesies burung di Amerika
Serikat terancam punah atau mengalami penurunan jumlah populasi yang cukup
signifikan.
Selama bertahun-tahun pecinta burung
dan pecinta kucing terlibat adu argumen mengenai apa yang sebaiknya dilakukan
terhadap kucing jalanan di Amerika, apakah mesti di euthanasia atau dibiarkan
berkeliaran setelah sebelumnya dikebiri.
"Temuan kami menunjukkan kalau
kucing yang bebas berkeliaran di luar rumah diperkirakan menyebabkan ancaman
yang lebih besar terhadap populasi satwa liar jika dibandingkan sebelumnya dan
kemungkinan besar mereka adalah pembunuh utama burung-burung dan mamalia di
Amerika Serikat" ungkap Marra dan rekan penulisnya "Pemberitahuan
secara ilmiah dan intervensi polisi dibutuhkan untuk menguangi dampak
ini."
Penelitian ini mengkritik kebijakan Trap-Neuter-Return
(TNR), "tangkap-kebiri-dilepaskan", yang diserukan oleh Alley Cat
Allies dan organisasi penyayang kucing lainnya. Menurut mereka, tujuan dari
NTR ini adalah untuk menekan jumlah populasi kucing jalanan tanpa harus
membunuh mereka secara langsung, karena menurut perkiraan Nathan Winograd,
pendiri dari No-Kill Advocacy Center di Oakland, sekitar 4 juta kucing
di-euthanasia di penampungan hewan setiap tahunnya.
Namun penelitian terbaru menunjukkan
bahwa kebijakan TNR ini malah justru semakin membahayakan populasi hewan liar
karena jumlah predator yang berkeliaran di jalanan semakin banyak. Namun Becky
Robinson, Presiden dari Alley Cat Allies, tetap bersikukuh kalau kebijakan TNR
ini adalah cara terbaik menjaga populasi burung tanpa perlu membunuh kucing.
Eleuh eleuh, ternyata di Amerika dan Eropa masalah keseimbangan alam sudah
menjadi masalah yang sangat pelik seperti itu. Menurut para pecinta kucing
sekalian, pendapat mana yang benar??? Kalau menurut saya keduanya benar. Kita
tidak bisa seenaknya saja membunuh/melindungi satu spesies untuk
melindungi/membunuh spesies lainnya, karena itu akan semakin mengacaukan
keseimbangan rantai makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar