Kardiomiopati
adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang tidak diketahui dan
bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan
(congenital), hipertensi atau penyakit katup.
1-7 Kardiomiopati yang
secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai dengan
hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara normal.
Kondisi semacam ini cenderung mulai dengan gejala ringan, selanjutnya memburuk
dengan cepat. Pada keadaan ini terjadi kerusakan atau gangguan miokardium,
sehingga jantung tidak mampu berkontraksi secara normal. Sebagai kompensasi,
otot jantung menebal atau hipertrofi dan rongga jantung membesar. Bersama
dengan proses pembesaran ini, jaringan ikat berproliferasi dan menginfiltrasi
otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit) mengalami kerusakan dan kematian,
akibatnya dapat terjadi gagal jantung, aritmia dan kematian mendadak. Oleh
karena itu kardiomiopati dianggap sebagai penyebab utama morbiditas dan
mortilitas kardiovaskular.
Meskipun telah
ada kemajuan dalam pengobatan dan tersedianya transplantasi jantung,
kardiomiopati masih menjadi penyebab kematian jantung utama pada anak-anak.
Penurunan mortalitas dan morbiditas kelainan ini memerlukan pemahaman tentang
penyebab dan patofiologinya, sehingga pengobatan kausal dapat diterapkan.
Perkembangan iptek khususnya di bidang biologi molekular, memungkinkan
penjelasan lebih rinci tentang berbagai penyakit atau kelainan mulai dari aspek
patogenesis sampai ke aspek klinis. Banyak penyakit atau kelainan yang selama
ini tidak jelas penyebabnya ternyata menunjukkan adanya kontribusi faktor
genetis. Meskipun demikian, analisis genetis tidak tersedia di semua tempat,
sehingga sekalipun faktor yang mendasari sebagian kelainan dapat
diidentifikasi, tidak semua kelainan tadi dapat diungkap secara jelas. Termasuk
dalam penyakit atau kelainan tadi adalah penyakit kardiovaskular, khususnya
kardiomiopati. Sebagian besar kardiomiopati, khususnya kardiomiopati
hipertrofik dan kardiomiopati dilatasi adalah bentuk familial dengan ciri
pewarisan utama autosomal dominan. Kardiomiopati juga dapat timbul akibat
sindroma herediter lain seperti hemochromatosis, diabetes, atau beberapa
penyakit neuromuskular. Sebagai kelainan familial, kardiomiopati ditandai
dengan heterogenitas genetis baik pada aras alelik maupun nir-alelik. Di
negara-negara industri, masalah kesehatan masyarakat yang utama adalah gagal
jantung kongestif. Prevalensinya berkisar antara 1% sampai 2%, dan meskipun
tersedia pengobatan yang sudah maju, kematian terkait dengan gagal jantung
tetap tinggi. Pasien-pasien dengan gagal jantung secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan disfungsi ventrikel kirinya, yaitu pasien
dengan kardiomiopati akibat iskemik (40-70%) dan nir-iskemik (26-35%). Secara
umum, penyebab yang mendasari timbulnya kardiomiopati nir-iskemik antara lain
adalah hipertensi (17%), penyakit katup jantung (13%) serta kardiomiopati
idiopatik (10%). Sementara itu, analisis terhadap kelompok pasien kardiomiopati
yang tak diketahui di suatu pusat tersier menunjukkan bahwa 50% pasien gagal
jantung niriskemik di diagnosis sebagai kardiomiopati idiopatik.4
Kebanyakan
kardiomiopati terjadi sebagai akibat komplikasi penyakit arteri koroner yang
menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke otot jantung. Kelainan ini mengenai 1
dari 100 orang pasien, biasanya laki-laki di atas umur 65 th. Pada pasien yang
lebih tua biasanya lebih banyak terjadi pada perempuan. Sementara itu,
kardiomiopati bukan sebagai akibat penyakit arteri koroner cukup jarang dan
total diderita oleh 50.000 pasien di USA. Tetapi kelainan ini sering dijumpai
pada orang muda dan merupakan alasan utama untuk transplantasi jantung.
Kebanyakan kelainan ini disebabkan faktor genetis dan cenderung dijumpai dalam
keluarga.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar