Di zaman yang semakin modern seperti
ini, masih saja banyak orang yang menganggap sepele sakit punggung dan leher.
Padahal, penyakit ini bisa terjadi tidak hanya pada orang tua namun juga
anak-anak. Penyebabnya pun beragam, seperti postur tubuh yang tidak baik, duduk
dalam jangka waktu yang lama, ketegangan otot danbenturan ataua aktivitas
olahraga beban fisik yang dapat mempercepat pengikisan pada pinggiran tulang
punggung. Pada lansia, umumnya, penyakit ini muncul akibat dari stenosis tulang
punggung, degenerasi facet dan osteoporosis. Tumor dan infeksi tulang punggung
juga dapat bisa menjadi penyebab dari sakit leher.
Dr. Prem Pillay selaku Konsultan
Ahli Bedah Saraf Senior untuk Otak, Tulang Belakang dan Saraf di Rumah Sakit
Mt. Elizabeth Singapura membeberkan bahwa sakit punggung dan leher ringan bisa
diobati dengan obat penghilang rasa sakit, relaksan otot atau pun salep. Terapi
fisik sederhana juga dapat membantu. Namun, jika sakit terus menerus datang,
sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis tulang belakang.
Cara pengobatannya pun tergantung
oleh sifat dan parah tidaknya masalah pada tulang belakang. Jika tergelincir
ringan, bisa diatasi dengan obat penahan rasa sakit dan terapi fisik yang juga
bisa disertai dengan perbaikan gaya hidup. Namun jika sakit yang menyerang
lebih berat, disarankan untuk melakukan prosedur tulang punggung. Cara ini
dilakukan dengan suntikan ke tulang belakang sehingga tidak memerlukan
pembedahan terbuka. Ini merupakan pengobatan jenis baru yang meliputi
diskoplasti, anuloplasti, nukleoplasti, biakuplasti, neuroplasti yang dilakukan
dengan anastesi lokal.
Namun, tidak semua pasien dapat
melakukannya. Ada beberapa kriteria yang harus diikuti agar bisa mendapat hasil
yang sukses karena walaupun prosedur ini mampu menghilangkan rasa sakit namun
ini bukan merupakan penyembuhan jangka panjang.
Dr. Prem Pillay juga menambahkan
bahwa seseorang membutuhkan pembedahan tulang jika ia sudah merasakan sakit
yang luar biasa dan terjadi di sepanjang lengan atau kaki. Walaupun telah
melakukan terapi fisik, meminum obat penahan rasa sakit atau prosedur lainnya,
ia akan mampu disembuhkan jika melakukan pembedahan tulang.
Sampai sekarang ini, sebagian orang
masih takut untuk menjalani pilihan yang terakhir yakni pembedahan tulang.
Padahal, tanpa disadari, ini akan berakibat buruk dan mampu menyebabkan
kerusakan saraf permanen pada saraf-saraf yang bertugas memberikan 'rasa' dan
kendali gerak pada badan dan anggota tubuh lainnya. Dan, saraf-saraf tersebut
tidak dapat diganti.
Kini, pembedahan tulang belakang
bisa dilakukan dengan teknologi paling baru yaitu dengan pembedahan mikro dan
endoskopi. Sayatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil dari yang sebelumnya.
Ini dilakukan guna mencapai piringan yang terherniasi atau tergelincir.
Peralatan yang digunakan pun lebih halus, guna membuang bagian piringan yang
rusak yang tadinya menyebabkan tekanan pada saraf.
Ada pula alternatif untuk melakukan
fusi tulang belakanag sperti menggunakan piringan tulang buatan dan implan
tulang belakang dinamis yang mampu memberikan gerak pada tulang belakang.
Pemantauan saraf selama bedah tulang belakang juga diperlukan guna mengurangi
resiko cedera saraf. Jika semua telah dilakukan, niscaya pasien akan kembali
dapat beraktifitas normal seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar